[Tidak Untuk Dibaca]

Aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak jatuh cinta pada...

...teman sekolah.

Karena aku takut,
bisa jadi kami tidak akan bertemu lagi setelah lulus,
bisa jadi kami sama-sama ditakdirkan bersama yang lain,
yang terburuk bisa jadi aku menjadi saksi dia bersama orang lain.

Bodohnya aku saat kecil.
Menyukai teman sendiri, tanpa tahu bahwa nantinya kami akan memiliki hidup sendiri-sendiri.
Alhasil sekarang yang tersisa hanya rindu,
beserta tamparan fakta bahwa kemungkinan besar kami tidak akan dipertemukan lagi.

Jika sudah begini,
siapa yang salah?

Pantaskah aku menyalahkan dia?
Pantaskah aku menyalahkan takdir?
Pada akhirnya yang salah hanyalah aku.

Untuk apa waktu itu aku menyukainya?
Kenapa waktu itu aku begitu bodoh sampai tidak mengetahui adanya kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan datang?

Namun bukankah aku pantas menyalahkan Tuhan?
Karena untuk apa Tuhan membiarkan perasaan ini megah terbangun,
jika nantinya Dia sendiri yang menjatuhkan takdir pahit kepada kami?


xxxThinkingTyperxxx

(Sebenarnya aku tidak tahu apakah ini merupakan takdir pahit bagi kami. Karena bisa jadi ini merupakan takdir manis baginya.)

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment