Aku Manusia.
Telah berpacaran dengan Kehidupan sejak lahir.
Selanjutnya, panggil saja ia Hidup.
Aku telah berpacaran dengan Hidup selama hampir delapan belas tahun (entah sampai kapan hubungan ini akan berlangsung).
Banyak hal yang kulalui bersamanya.
Kejadian manis, kejadian pahit.
Pelajaran, penyesalan.
Biar kuceritakan tentang Hidup.
Hidup baik (pastinya), tapi ada saat dimana aku tidak bisa melihat sisi baiknya.
Hidup bisa membuatku tertawa lebar pada suatu waktu;
lalu membuatku menyendiri di pojok ruangan selang beberapa jam setelahnya.
Aku tumbuh bersama Hidup.
Kami tumbuh berdampingan, namun masih banyak hal yang tidak kuketahui tentangnya.
Hidup jauh lebih dewasa dariku; tidak seperti aku yang kekanakan.
Hidup sudah melewati banyak rintangan dan cobaan; tidak seperti aku, anak baru yang banyak mengeluh.
Hidup selalu mengingatkanku bahwa semua hal yang terjadi padaku itulah yang terbaik untukku.
Hidup selalu mengajarkanku untuk mencari hikmah dibalik semua yang menimpaku.
Aku tahu Hidup menyimpan banyak misteri.
Namun aku tidak ingin memaksanya membocorkan misteri itu; karena Hidup tahu persis kapan waktu yang tepat untuk menunjukkannya kepadaku.
Hidup tidak pernah bersedih, aku yang sering bersedih.
Hidup tidak segan-segan meminjamkan bahunya untukku menumpahkan air mata.
Hidup yang membantuku bangkit saat aku terjatuh.
Hidup yang selalu ada saat dunia terasa sangat kotor dan bau busuk; hidup membuatku lupa dengan keburukan dunia.
Hidup menyimpan banyak nafsu.
Seringkali aku terbuai oleh tatapan Hidup.
Seringkali aku terpana oleh rupanya.
Seringkali aku lupa bahwa hubungan kami tidak akan berlangsung selamanya.
Suatu saat kami akan berpisah.
Suatu saat aku akan direnggut oleh Kematian; dipisahkan dari Kehidupan.
Entah pada saat itu aku akan dipaksa melepas Hidup atau kami berdua sama-sama merelakan.
Aku harap pada saat itu kami berdua saling merelakan; karena seharusnya saat Kematian datang, kami sudah tumbuh dewasa dan selalu ingat tujuan dari hubungan kami...
...untuk berpisah.
xxxThinkingTyperxxx
Tentang penulis
Jejak perjalanan berpikir. Berisi pemikiran-pemikiran penulis selama hidup, juga kontradiksi-kontradiksi dalam diri penulis.
Popular Posts
-
sometimes i wonder.... when i wanna go to sleep, i lie on my bed, and i closed my eyes..... im not sleeping but my mind wandering..... ...
-
Ini terjadi Subuh tadi... Aku bangun dari tidur untuk ibadah fajar —l ebih tepatnya, dibangunkan. Seperti biasa, aku pergi ke kamar mandi...
-
Pemilu sebentar lagi. Ada yang sudah memutuskan mau pilih siapa, ada yang masih bingung mau pilih siapa, ada yang masih dilema mau pake hak ...
-
Anak linjur? Pasti gak asing lagi sama istilah ini apalagi kalo udah berhubungan dengan ngelanjutin pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. ...
-
Aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak jatuh cinta pada... ...teman sekolah. Karena aku takut, bisa jadi kami tidak akan bertemu ...
-
Lo pernah gak sih nanya sama sendiri, "Gue tuh siapa?" Gue sendiri udah nanya itu dari beberapa bulan lalu dan sampe sekarang mas...
-
I really hate that look. The eyes that said, "I'm fine, don't worry about me." While at the same time i can see you...
-
"...nature has cunning ways of finding our weakest spot..." Tidak ada yang salah dengan kalimat André Aciman yang ia ungkapkan l...
-
Perempuan itu diam. Berdiri disana dengan tegak. Tatapannya kosong. Ia sedang berjalan pulang. Raut mukanya datar. Adiknya datang men...
-
Sering aku berpikir, Mungkin waktu itu aku belum siap, Mungkin waktu itu niatku bukan karena-Nya, Mungkin waktu itu aku hanya mengikuti o...
0 comments:
Post a Comment