IPA Lebih Susah dari IPS?

Halo! Gue balik nge-blog lagi nih. Cuma post kali ini beda sama post-post sebelumnya. Bedanya, kali ini bakal semi-curhat tapi juga semi-serius. Sebelumnya kalian harus tau ya, kalo gue itu belum kuliah dan lagi ngejalanin gap year sekarang. Langsung to the point aja dah!


Jadi, untuk mengisi gap year ini, gue memutuskan untuk les untuk mempersiapan tes masuk PTN tahun depan. Karena gua anak IPS pas SMA dan ingin masuk program studi yang berbasis sosial-humaniora, jadi deh gua masuk kelas persiapan SOSHUM. Di tempat les, otomatis ketemu banyak orang dan temen baru dong. Tapi ada satu hal yang bikin gua sedikit sedih, di saat yang sama gua juga mikir,

Emang iya IPA lebih susah dari IPS?

Di kelas persiapan soshum ini, gak sedikit gua temukan murid mantan IPA yang pindah haluan ke soshum pas berurusan dengan tes masuk PTN. Tunggu, ini bukan masalahnya. Masalahnya adalah, saat mereka bilang alasan mereka pindah haluan karena "IPA susah". Dengan mereka bilang gitu, seakan-akan IPS itu lebih mudah atau gak sama susah kayak IPA. Padahal mah--menurut gue--, ya sama aja. Tergantung orangnya.

Yang bikin gue sedih, gak cuma temen les gue doang aja yang beralasan itu, masih banyak gue temukan orang yang mikir seakan-akan IPA itu lebih susah dari IPS dan anak-anak IPA biasanya lebih pintar dari anak IPS. Man, gue berharap pikiran-pikiran ini gak ada di dunia.

Menurut gue pribadi, IPA dan IPS itu gak bisa diurutkan kesusahannya, karena diliat dari dunia yang dipelajari aja beda banget. Sama aja kayak lo ngebandingin genre film horor dengan film superheroes. Lo gak bisa secara objektif bilang lebih bagus film horor daripada film fiktif pahlawan ataupun sebaliknya. Meskipun dalam dunia film ada indikator yang dipakai untuk memberi rating, cuma tetep aja kan, pada ujungnya bakal balik lagi ke selera penonton. Sekali lagi, ya tergantung orangnya. Apakah orang itu lebih suka field belajar IPS atau IPA?

IPA dan IPS, keduanya bener-bener gak bisa disarankan untuk lebih baik belajar yang mana. Karena dua-duanya sama-sama ngelatih logika kita, sama-sama nambah ilmu pengetahuan kita, dan pastinya sama-sama berguna bagi bangsa dan negara (anjay).  Nah lo-nya sendiri gimana? Lebih suka mempelajari bidang sosial atau sains abstrak? (Menurut gue sih abstrak soalnya gue sendiri gak paham haha).

Seperti yang udah gue sebutkan di atas, karena adanya streotip IPA lebih susah dari IPS, banyak anak--maupun orang tua--yang pemikirannya hanya berorientasi kalo belajar IPA itu berat dan akhirnya menyerah pada mimpinya untuk menggeluti prodi saintek dan akhirnya memilih prodi soshum untuk cari aman.

Maksud gue, kalo emang lu beneran into it, then go for it. Perjuangin dong! Karena semua pasti susah. Gue aja yang bermimpi buat masuk prodi sastra--yang gue yakin masih banyak orang yang menganggapnya rendah--kayaknya susah banget. Tapi ya, bukannya mimpi itu sifatnya susah? Karena kalo gampang untuk apa susah-susah bermimpi hehe.

Segitu aja curhatan kali ini. Semoga kalian semua bisa meraih mimpi kalian masing-masing! Terima kasih bagi yang sudah baca sampai sini. Saya terharu.


xxxThinkingTyperxxx

CONVERSATION

1 comments: